Jasa penerjemah
Teks juga paling mudah diterjemahkan bila anda memikirkannya bukan sebagai kumpulan kata dan frasa yang terstruktur secara sintaksis, melainkan sebagai saluran yang digunakan orang untuk mempengaruhi setiap tindakan orang lain, untuk menggambarkan apa yang mereka lihat dan kerjakan, dan untuk memahami dunia mereka. Ilmu linguistik merupakan penyederhanaan bermanfaat kompleksitas penggunaan aktual bahasa menjadi beberapa struktur sederhana yang stabil. Namun, yang lebih bermanfaat daripada struktur aktual yang ditawarkannya adalah proses penyederhanaan yang digunakan para teoretikus linguistik dalam mengubah komplek sitas menjadi kesederhanaan, penggunaan aktual menjadi model ideal, dan perubahan dinamis menjadi struktur statis.
Penerjemahan dan Ilmu Linguistik
Mungkin terasa aneh bahwa pembahasan tentang bahasa dalam sebuah buku tentang penerjemahan bisa tertunda sampai sejauh ini. Bagaimanapun, penerjemahan adalah suatu upaya yang dilakukan baik di dalam maupun ter hadap bahasa. Dalam bahasa Latin, penerjemahan biasa disebut translatio lingarum, penerjemahan bahasa, untuk membedakannya dari jenis penerjemahan lain, misalnya translatio studii, penerjemahan pengetahuan, dan translatio imperii, penerjemahan kekaisaran.
Sampai belum lama berselang, sebenarnya semua pembahasan tentang penerjemahan, baik di dalam kelas maupun media cetak, kebanyakan atau khusus membicarakan tentang bahasa. Kemampuan menerjemah sebagian besar dianggap sebagai bentuk kemampuan tingkat lanjutan dalam memahami atau membaca suatu bahasa asing. Studi penerjemahan dianggap sebagai salah satu cabang khusus dari filologi, ilmu linguistik terapan, atau kesusastraan komparatif. Pelatihan penerjemah berkisar pada pemindahan semantik kata, frasa, dan keseluruhan teks dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Persoalan utama dalam sejarah teori penerjemahan sejak zaman Cicero pada abad pertama Masehi adalah pemisahan linguistik: apakah bagian utama dalam penerjemahan adalah masing-masing kata (menghasilkan penerjemahan kata-per-kata), frasa, klausa, ataukah kalimat (menghasilkan penerjemahan makna-per-makna)? Bahkan pada tertentu, sebagian besar teoretikus penerjemahan yang terkenal -J. C. Catford, Kornei Chukovskii, Valentin GarcĂa Yebra, Eugene A. Ni da, Jean-Paul Vinay dan Jean Darbelnet, Peter Newmark, Basil Hatim dan Ian Mason- adalah ahli bahasa yang menganggap penerjemahan sebagai upaya yang khususnya atau semata-mata diperformasikan pada bahasa.
Agaknya tak perlu dikatakan lagi bahwa para pemikir tersebut diatas tidak bermaksud mengurangi atau melenyapkan arti penting bahasa bagi penerjemahan. Bahasa adalah bagian yang tak terpisahkan dari setiap aspek penerjemahan yang selama ini ada. Pembahasan yang difokuskan lebih banyak pada "orang" atau "orang-orang dengan multiprofesi" daripada kesepadanan atau studi terminologi misalnya, tidak dimaksudkan untuk merendahkan pentingnya bahasa, tetapi lebih untuk menempatkan bahasa pada konteks sosial yang lebih luas-konteks yang mem berikan bahasa itu makna, dan yang menentukan dipelajari atau tidaknya persoalan-persoalan linguistik.
Bahasa sebagai Unsur Terpisah Dalam Penerjemahan
Meskipun pembahasan tentang bahasa dapat dijumpai di mana-mana, ada baiknya bila disediakan satu bahasan untuk membicarakan bahasa sebagai fenomena yang terpisah' atau 'berdiri sendiri. Tentu saja bahasa tidak pernah terpisah atau berdiri sendiri, tetapi seperti yang telah ditunjukkan para ahli bahasa kepada kita, mengkaji bahasa dengan cara seperti itu bisa jadi sangat bermanfaat.
Bagaimanapun, bahasa tampaknya mempunyai ruang lingkup sendiri. Bahasa mengalami perubahan, sekaligus tidak berubah. Susah untuk menahan para penutur bahasa agar tidak merubah bahasa, atau mencegah terjadi nya perubahan bahasa. Jika tidak, bahasalah yang merubah penuturnya dan menghalangi mereka untuk berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar